Kamoes Bahasa Minangkabau-Bahasa Melajoe-Riau
KAMOES
BAHASA MINANGKABAU
BAHASA MELAJOE - RIAU
DIOESAHAKAN OLEH
M. THAIB gl. ST. PAMOENTJAK
DITJETAK DENGAN TITAH
DEPARTEMENT VAN ONDERWIIS EN EEREDIENST
BALAI POESTAKA
BATAVIA
1935
PERMOELAAN KALAM.
Oléh karena bahasa Minangkabau didjadikan voertaal disegala sekolah Negeri dan sekolah Gouvernement di Sumatra's Westkust serta didiadikan leervak pada Jongens Normaalschool di Padang Pandjang, maka saja karangkanlah kamoes bahasa Minangkabau itoe. diartikan dan diterangkan dalam bahasa Melajoe-Riau.
Adapoen goenanja adalah tiga matjam: 1e. mendjadi daftar édjaan. 2e. mendjadi penoendjoek djalan tentang bahasa Minangkabau sedjati. 3e. mendjadi tafsir bahasa itoe oentoek sekolah-sekolah dan amat bergoena bagi meréka jang ingin dan perloe mengetahoei bahasa ini.
Ringkasan kalimah jang tertoelis dalam koeroeng ( ) beberapa perkataan, demikianlah oedjoednja:
(v. d. T.) menjatakan, bahwa perkataan jang bertanda itoe diambil dari Minangbausch-Maleisch — Nederlandsch Woordenboek karangan I. L. van der Toom;
(de Vries) menjatakan perkataan itoe petikan dari daftar kata- kata kiriman toean Dr. L. de Vries;
(Koto Toeo) menjatakan perkataan itoe lazim di Koto Toeo onderdistrict IV Koto, district Boekit Tinggi (Fort de Kock);
(Soengai Poear) menjatakan perkataan itoe logat Soengai Poear dekat Fort de Kock;
(Koerai) negeri tempat kota Fort de Kock;
(IV Koto) jaïtoe onderdistrict dibawah district Boekit Tinggi (Fort de Kock);
lih. ringkasan dari lihat.
perb. = perbandingkan.
seb. = sebangsa.
sem. = sematjam.
Ki.: kepéndékan „kiasan”; banjak kiasan atau peroempamaan jang tidak ditoeliskan arti kata-katanja, melainkan teroes diterangkan arti kiasannja; ditempat jang rasa-rasa akan meragoe, laloe saja njatakan dengan ki. itoe.
Asal kata-kata oemp. tingga, panggie, pikie, baoee, sioee d.l.l. ditoeliskan tingga(l), panggie(l), pikie(r),.baoee(r), sioee(l), soepaja diketahoei apa hoeroef achirnja, karena hal ini tiada sela- manja dapat ditentoekan pada perkataan demikian, jang telah berachiran an atau i, sebab kadang-kadang 2 matjam lafalnja, eemp. padjoeali dan padjoeari; pikieran, dan pikielan; pabaoeeran dan pabaoeelan.
Ada poela perkataan matjam itoe jang soesah ditentoekan apa adakah hoeroef achirnja atau tiada, oemp. dora, tora, londa, anda, bie, bioee, kioee: perkataan ini ditoeliskan dora(.), tora(.), londa(.), anda(.), biie(.), bioee(.), kioee(.). [ 6 ]Toelisan oemp. ta(r)anti. ba(r)agoeeng maksoednja boleh di- boenjikan pakai r atau tiada, jaïtoe taranti atau taanti, baragoeeng atau baagoeeng.
Logat jang saja pakai jaïtoe jang lazim terpakai dikota-kota. jang banjak sekali menjeroepaï logat Agam. Boenji a jang menoeroet logat Minangkabau sebelah timoer (Tanah Datar dan L. Kota} mendekati boenji o, seperti dalam perkataan „aré', tarang, kalam”, jang dalam bahasa Melajoe-Riau ‘oemoemnja djadi e lemah, tidak dinjatakan dalam kamoes ini. Sebabnja oléh karena didalam soeatoe kamoes tidak moengkin dinjatakan logat setempat-setempat itoe, dan akan menjatakan jang demikian itoe, berhoehoeng dengan pertjétakan, adalah soeatoe hal jang soekar poela.
Kamoes ini saja karangkan sendiri menoeroet pengetahoean dan pendengaran saja dalam ‘alam Minangkabau, ditambahi dengan poengoetan dari beberapa tjeritera dan petikan dari daftar kata—kata jang dikirim oléh toean-toean Quanjer. Inspecteur van het Inl. Onderwiis in het 2de ressort di Fort de Kock dan Dr. L. de Vries. Ambtenaar pada Kantoor voor Inl. Zaken di Betawi dan dari Minangkabausch-Maleisch —— Nederlandsch Woordenboek karangan t. J. L. van der Toorn. Oentoek bahasa Melajoe dipergoenakan Maleisch Woordenboek karangan Prof. Dr. Ph. S. van Ronkel.
Amat banjak saja peroléh pertoendjoek dari t. Dr, P. Voorhoeve. Taalambtenaar pada Kantoor v. d. Volkslectuur di Betawi, tentang tjaranja mengarang kamoes ini dan apa matjam édjaan jang akan dipakai.
Waktoe toean ini hendak poelang dengan verlof ke Eropah. maka pimpinan pekerdjaan ini terserah kepada t. Dr. G. W. J. Drewes, Hoofdambtenaar voor de Volkslectuur, dan toean K. Soetan Pamoentjak. Adj.-Taalkundige pada kantor tsb., jang bermoerah hati melimpahkan pertolongan, sampai kepada achirnja.
Atas limpah kemoerahan hati sekalian toean-toean ini saja; mengoetjapkan beriboe terima kasih.
Menoeroet pepatah Minangkabau: Inda' gadieng nan ta' rata'. demikianlah hal isi kamoes ini masih ada lagi jang boleh diperbaiki.
Besar harapan kepada sekalian toean-toean juga jang membatjanja, soedi apalah kiranja mendermakan pendapatnja. oentoék menjempoernakan isi kamoes ini. Atas kemoerahan hati toean-toean itoe lebih dahoeloe dioetjapkan terima kasih.
A.
A — apa; ari a injo datang? — hari apa ia datang?: a to: a to nan ka karadjo ang? — apakah jang akan kerdjamoe?: a diang? — apa kehendakmoe?; manga — mengapa
ABAD — abad.
ABAH — waba, sampar: disapoe abah! (dipoenah abah! — dipoenahkan waba! (soempah).
ABAI — abai; djai' badjoe toe abai — pendjahitan badjoe itor tiada bagoes dan tiada koeat; sakalian pakaradjaan diabaikannjo — sekalian pekerdjaan tiada (koerang) diindahkannja; omba' nan kete' djan diabaikan — perkara ketjil jang boleh mendatangkan bahaka, djangan disia-siakan.
ABAN — poekoel dengan barang jang pandjang; kanai aban kena poekoel; pai ampo' poelang aban — tiada alah tiada menang.
ABANG — bang, ebang, azan; toekang abang — bilal, modin; abih oekatoe dë abang — karena pembitjaraan dalam perkoempoelan amat landjoet, hal jang perloe tertinggal.
ABEH — djelas, terang, ma‘loem!; inda' abeh — tiada terang: abèhi terangi, minta keterangan jang tjoekoep; abèh-abèhkan bana — terangkan benar-benar; indak nan abèh di (dè') njo — ia tiada tahoe mengerdjakan soeatoe apa: abeh bana di (dè') ang manggadoeeh adie' ang — pandai betoel kamoe mengoesik adikmoe; koedo ko koreang baabèhkan (baabèhi) — koeda ini koerang dipelihara (pemeliharaannja).
ABE'-ABE' (v. d. T) — sematjam kelontang.
ABIE (Koto Toeo) — nama sebangsa penjakit tjagoeh, keloeroet; koeman mandjadi abie — perjara jang ketjil mendjadi besar karena diabaikan atau tiada segera diselesaikan
ABIH — habis; (karadjo) aloen abih — kerdja beloem soedah; abih mati — mati semoeanja; saabih-abihnjo — litjin tandas sesoedah-soedahnja; maabihkan sadjo karadjonjo — pekerdjaanja hanja berdjoedi dan seb. jang menghabiskan oeang; baabih, barabih, basiabih — berdjoedi atau melakoekan pekerdjaan jang menghabiskan oeang ......... baabih-abih ambie' lah tigo roepiah — djika habis semoanja, boleh dapat dengan harga tiga roepiah; maabih(s)i parakaro — memoetoeskan perkara; abih ai! — tjelaka; abih air baganti taoen, abih taoen baganti moesin — setelah beberapa lamanja; abih oentoeeng —bertjerai laki isteri
ABOE — aboe; aboe mendjadi djawab pertanjaan, oempama: io laï ang basoeo djo njo?; djawabnja aboe; artinja: bernarkan kamoe ada bertemoe dengan dia? djawabnja: sekali-kali tidak; maaboe — menjeroepaï warna aboe karena loentoer; aboe! inda’ ka tabali dè’ ang doh — djangan sombong! tiada dapat engkau membeli; ba’ aboe diatèh toenggoee— seperti aboe diatas toenggoel (djika datang angin, ia terbang), demikianlah hal orang jang beloem tentoe tetap dalam soeatoe pekerdjaan, hanja bergantoeng kepada orang jang berkoeasa.
ABOEAN; (padi) aboean — bagian kaoem laki² dalam soeatoe perindoekan, boléh didjoealnja atau dibawanja keroemah isterinja; oeang aboean — oeang simpanan
ABOEE'— ramboet; saaboe’ — sedikit; aboee’ bawah roemah — aboe (serboek) dikolong roemah; ba’ ajam tamakan di aboee’ — ki.: boenji napas orang jang batoek kering; mamboeang aboee’ tjama — oepatjara waktoe menggoenting ramboet anak jang baroe lahir; ba’ maelo aboee’ dalam tapoeeng (lihat pada ramboei’).
ABOEENG — nama sebangsa gaboes.
ABOEIH — reboes; aboeih pisang — piang jang soedah direboes; diaboeih oerang — hal orang jang terbeli barang dengan harga jang mahal atau terbeli barang jang koerang baik.
ABO' (Koto Toeo) I — tampar; maabo’ — menampar
ABO' II; abo’-abo’ — koerang sehat, dikatakan teroetama tentangan boedak ketjil.
ADAB — adab; si Badoe sangat adab ka oerang gaè’njo — si Badoe amat beradab kepada orang toeanja.
ADANG I; lakoe ang maadang tjaka' kelakoeamnoe menoedjoe (mentjari) perkelahian; moedo maadang toeo — moeda menanti toea; balaie maadang poelau — berlajar menoedjoe poelau, artinja pada tiap² pekerdjaan ada [ 8 ] dengan maksoed; moedo diadang, tjèkè dipaboeè' — hal orang jang berboeat soeatoe pekerdjaan, tetapi koerang soeka mengeloearkan oeang. ADANG II aboe; adang-adang — adang-adang, kadang-kadang ADANG III — bibi (toea dari iboe sendiri), kependekan daei biai gadang.
ADAS I
ADAS II
ADAT — 'adat; adat itoe terbagi atas; 1e adat nan sabana adat —'adat jang sebenarnja; 2e, adat nan diadatkan — 'adat jang sengadja didjadikat adat, jaïtoe oendang-poesaka toeroen kepada kemanakan; 3e. adat nan taradat — 'adat jang lama-kelamaan atau tiba2 mendjadi adat; 4eadat istiadat 'adat lama. Menoeroet paham atau pengertian orang Dare' (Bovenlanden)
ADAU2
ADEN
ADI
ADIEL
AEIE'
ADINDA (dalam soreat2) — adinda
ADJA(L) — adjal; sampai adja — sampai adjal, mati.
ADJA(R)
ADJAB I
ADJAB II
ADJAI'
ADJA' I
ADJA' II; roemah ko adja' roemah angkoe Damang — roemah ini seperti roemah engkoe Demang; ba' tjando iko adja'annjo — seperti ini tjaranja; adja'kanlah baa mamboeèknjo — toendjoekkanlah bagaimana memboeatnya.
ADJAN
ADJENG
ADJI'
ADJI'
ADJIMAT
ADJIN
ADJOEE'